Bersama Zainut Tamim, siswa kelas IX sekaligus penulis mading ‘Dwi-Mingguan’ SMP Al-Qalam Jakarta

Senin, 25 April 2011

Nama : Zainut Tamim

Tempat tanggal lahir : Cilacap, 19 Juni 1996

Kelas : IX (Sembilan)

Sekolah : SMP Al-Qalam Jakarta

Asal : Cilacap, Jawa Tengah

Menurut Anda apa itu Ujian Nasional?

Ujian Nasional itu apa ya? Proses mengerjakan soal agar kita rajin belajar, makin mendekatkan diri kepada Allah. Dan yang menentukan kelulusan adalah nilai.

Siapa yang menentukan UN?

Yang pertama pasti Allah. Terus yang kedua guru, karena kita diajar mereka agar kita bisa lulus ujian dengan mendapat nilai UAS dan UN. Nilai UAS 40% nilai UN 60%. Terus komputer, bisa saja salah, ada soal yang nggak bisa terbaca atau terdeteksi.

Usaha apa saja yang sudah Anda lakukan agar lulus UN?

Ya seperti belajar, mendekatkan diri kepada Allah, puasa senin-kamis, shalat lail, ya berbuat kebaikan lah.

Apakah Anda berniat untuk nadzar?

Ya nadzarnya apa ya? Saya nggak ada nadzar. Yang penting sudah berusaha belajar, mendekatkan diri kepada Allah, berbuat kebaikan tadi. Mungkin kalau di antara temen-temen saya ada, ya puasa, syukuran.

Hari pertama ujian tadi, kira-kira soalnya mudah atau sulit?

Masih mudah UN daripada Try-out. Kalau try-out soalnya panjang-panjang, kalau UN pendek lah.

Bagaimana perasaan Anda menghadapi hari pertama ujian?

Ya agak ragu campur ketakutan. Tapi sedikit tenang juga sih. Karena sudah biasa ngerjain soal-soal. Dari guru-guru mata pelajaran UN juga sudah dikasih cara mengerjakan soal-soal. Lewat pendalaman materi. Jadi terbiasa lah. Nggak terlalu takut.

Menurut Anda, bagaimana pengawasnya?

Pengawasnya ya lumayan lah, agak serem. Hehehe… tapi nggak apa-apa. Kadang-kadang mereka melihat nama atau nomer peserta sudah betul belum? Ada kesalahan atau enggak? Kalau bantu-bantu ngerjain soal nggak ada, namanya juga ujian.

Adakah target nilai mata pelajaran UN yang Anda rencanakan?

Ya targetnya minimal Bahasa Indonesia delapan lah, Matematika tujuh, IPA enam, terus Bahasa Inggris lima koma lima. Kalau temen-temen target bahasa Indonesia sembilan.

Lalu kenapa Anda mempunyai target di bawah mereka?

Hehe… Paling rendah ya? Memang setiap saya ujian atau try-out nilainya kadang-kadang tujuh, delapan. Ya segitu-gitu aja. Sembilan belum pernah.

Kalau nanti Anda lulus, kira-kira ke mana akan melanjutkan sekolah?

Mungkin di Hidayatullah Kalimantan lah, Balikpapan. Insya Allah. Ingin cari pengalaman baru SMA di sana. Kalau disuruh SMA di Jakarta ya mikir-mikir dulu. Masa Jakarta lagi Jakarta lagi. Bosen lihatnya. Hehe… Terus insya Allah saya di Kalimantan nanti dua orang, dengan Sahroji.

Apakah Anda sudah mendapat izin dari orang tua?

Sudah. Pas kemarin saya telpon bapak sudah mengijinkan, malah mendukung. Cuma ya itu, ibu agak sedikit nggak rela. Keberatan lah, namanya juga ibu. Tapi ibu sebenranya juga mendukung, cuma agak keberatan aja.