Category: tips


Sanjungan adalah Teror

Sobat! Bagaimana perasaan kita jika mendapat sanjungan dari orang lain? Senang bukan? Bahagia karena merasa sesuatu yang kita lakukan itu dihargai, semua yang kita ciptakan itu diapresiasi dengan berbagai macam cara. Ada yang menyanjung kita, lantas memberikan sesuatu yang semakin membuat kita menyungging senyum kepuasan. Bahagia memang, namun tahukah kita jika di balik sanjungan-sanjungan yang kita dapatkan itu bisa membuat kita celaka. Celaka lantaran kita sebagai objek sanjungan tak sadarkan diri karena terbuai dengan sanjungan itu sendiri.

Memang benar sanjungan itu adalah suatu kebaikan, namun kebaikan berupa sanjungan itu akan berubah menjadi sebuah keburukan jika kita tidak menyadari. Jika kita mengalami fenomena semacam ini, kita harus mampu memosisikan diri sebagai diri kita sendiri. Misalnya dengan menyadari bahwa mereka yang menyanjung kita itu hanya melihat kita dari satu sisi. Padahal masih banyak kekurangan yang kita miliki di sisi-sisi lain. Dengan demikian kita tidak mudah puas dan lalai dalam mengoreksi diri. Itulah trik yang paling jitu untuk menghindari teror sanjungan.
Kita bisa mendapati seseorang yang berkreasi kemudian menuai prestasi dengan usia prestasi yang relatif singkat. Bisa jadi hal itu juga disebabkan karena sanjungan. Seseorang yang tak pandai-pandai dalam menyikapi sanjungan-sanjungan dari orang lain akan menyesatkan diri sendiri. Maka dari itu, fokus terhadap diri sendiri lebih penting dibandingkan muluk-muluk menanggapi sebuah sanjungan. Cukuplah tersenyum sembari berkata terima kasih kepada seseorang yang telah menyanjung kita.
Seorang ahli hikmah menuturkan syairnya seperti dikutip di intangirls.multiply.com
“Hai orang jahil yang terbuai dengan sanjungan menghanyutkan. Kejahilan orang yang menyanjungmu jangan sampai menguasai kesadaranmu akan kadar dirimu. Pujian dan sanjungan itu ia ucapkan tanpa sepengetahuannya tentang hakikat dirimu. Dirimulah yang lebih mengetahui tentang baik buruknya dirimu”
So, jika ada yang menyanjung kita, waspadalah…!! Waspadalah…!! ^_^

Awet muda adalah keinginan relatif yang dimiliki oleh setiap manusia. Tak jarang di antara mereka melakukan langkah-langkah yang dianggapnya baik namun pada hakikatnya berdampak buruk bagi kesehatannya. Seperti halnya memakai krim untuk menghilangkan kerut pada wajah agar terlihat lebih muda. Alih-alih ingin tampil lebih muda dan menarik, ternyata malah bermacam-macam penyakit kulit mulai menjangkit.


Seorang peneliti, Manuel Voelkle, menyimpulkan bahwa “Ekspresi wajah memiliki pengaruh terhadap ketelitian menilai seseorang”. Dari kesimpulan tersebut dapat kita ketahui bahwa raut wajah seseorang mampu menjadi cara penilaian mengenai masa usianya. Raut wajah seseorang yang cenderung biasa-biasa saja akan mudah kita tebak berapa usianya. Namun, raut wajah seseorang yang selalu tersenyum, bahagia, akan menyulitkan kita dalam menebak usianya, bahkan cenderung kita menilainya lebih muda dari usia aslinya.

Penelitian sebelumnya, seperti dilansir oleh memobee.com, juga menunjukkan bahwa lesung pipi dan penampilan yang lembut dapat membuat seorang wanita terlihat lebih muda.  Efek yang jauh lebih kuat adalah apabila seorang wanita kehilangan berat badan hingga 4,5 kg akan membuat ia terlihat lebih muda hingga 4 tahun.

Dengan berjalannya waktu, seiring dengan perkembangan umat Islam di seluruh dunia, maka pembinaan diri dalam hal kesehatan, spiritual, dan keterampilan diri sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, setiap muslim sudah sepatutnya untuk melakukan pembelajaran beladiri. Semua itu dapat dimulai sejak dini. 



Rasulullah Saw bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah SWT dari pada mukmin yang lemah dan pada keduanya terdapat kebaikan.”(HR Muslim). 


Dari hadits tersebut kita dapat mencermati bahwa Allah mencintai seorang mukmin yang kuat. Oleh karena itu, step by step untuk menjadi mukmin yang kuat salah satunya dengan membekali diri dengan beladiri.

Seiring dengan perkembangan beladiri itu pula, setiap muslim dituntut untuk berkompetisi. Beladiri semacam karate do, tae kwon do, thifan pokhan dan lain sebagainya sangat diminati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Dari masyarakat yang sangat antusias ini kemudian beladiri dijadikan sebagai cabang olah raga melalui berbagai ajang kompetisi.


Dilihat dari unsurnya, beladiri sangatlah beragam. Menurut sebuah artikel yang ditulis melalui situs Warrohmah, bahwa beladiri di Indonesia banyak macamnya. Di antaranya beladiri jahili dan islami. Beladiri jahili jelas tidak layak dikonsumsi oleh umat islam. Sementara beladiri yang mengaku islami harus benar-benar dicermati dan dikaji karena banyak beladiri yang menganggap dirinya islami, tetapi isi dan prakteknya sejatinya adalah jahili. 


Seperti misalnya ada beladiri yang mensyaratkan sesajen, puasa mutih, mengajarkan mantra-mantra untuk mengundang jin, mengajarkan jampi-jampi yang dicampur dengan ayat al-Qur’an atau murni dari ayat-ayat al-Qur’an dan Asma’ul-Husna. Memang benar tujuannya mengamalkan al-Qur’an dan Asmaul Husna, akan tetapi cara mengamalkan tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.

Sejurus dengan fenomena semacam ini, kita sebagai muslim yang akan mengamalkan ilmu beladiri atau menginginkan anaknya untuk bisa keterampilan beladiri sangat dituntut untuk pandai memilih dan memilah ilmu beladiri yang akan ditanamkan pada diri anak kelak. 


Untuk itu kita harus memahami syarat-syarat ilmu beladiri, seperti dilansir situs Warrohmah. Di antaranya: sehat lahir bathin, tidak ada syirik, menjaga fitrah kita sebagai manusia, tidak berbau maksiat, tidak menyerupai orang kafir, dan tidak berperilaku sombong.


^_^

Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, dan bentuk karya baru maupun kombinasi hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah ada. Untuk itu seseorang yang kreatif adalah seseorang yang tak pernah berhenti untuk menciptakan hal-hal baru ataupun berinisiatif mengembangkan hal-hal yang sudah ada. Apa pun latar belakang seseorang tersebut, jika dia memang kreatif maka hidupnya akan selalu senang dan lebih tenang lantaran aktivitas kesehariannya cenderung bervariasi, tidak monoton.

Bervariasi dalam arti bermacam-macam gagasan yang ia sematkan untuk kehidupan, dan tidak monoton dalam arti tidak melakukan satu macam hal yang serupa (itu-itu saja). Dengan demikian seseorang yang kreatif sangat dominan dalam berkarya dibandingkan seseorang yang ‘kere-aktif’.


‘Kere-aktif’ sebenarnya hanyalah ungkapan penulis untuk orang-orang yang tak pernah menuai ide, karya, dan gagasan dalam menciptakan hal-hal baru. ‘Kere-aktif’ ini juga diambil dari kata ‘kere’ dalam bahasa sehari-hari kita yang berarti miskin/tidak pernah aktif dalam segala hal. Jika seseorang sudah mengalami ‘kere-aktif’ semacam ini, maka ia akan cenderung bosan dengan kehidupan yang dijalaninya. Apatah lagi seseorang tersebut malas pula, semakin terlunta-lunta sudah ia dalam menjalani kehidupannya. []Salam kreatif…!! ^_^

Perkenalkan Anak dengan Buku

Anak adalah karunia dari Allah Swt. Untuk itu, sebagai orang tua sudah barang tentu kita mengharapkan anak kita kelak menjadi manusia yang cerdas dan berwawasan luas. Semua itu bisa kita wujudkan dengan melakukan pendekatan kepada si buah hati dengan cara memberinya sebuah buku.


Anak yang belum bisa membaca, apalagi belum mengerti apa itu buku, pasti ia akan menganggap buku itu sebagai sebuah mainan biasa. Seperti halnya mobil-mobilan atau boneka yang ia miliki. Namun, suatu waktu ia akan melakukan sesuatu terhadap buku yang kita berikan. Misalnya, ia berusaha untuk menyobek atau melempar buku tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh si kecil tadi, secara otomatis kita sebagai orang tua pasti melarang dan tanpa kita sadari kita sudah memberikan pendidikan kepada anak kita dengan melarang apa yang tidak boleh dilakukan. Lalu, lambat laun si anak pun akan mengerti mana yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

Kemudian cara yang lainnya, kita perkenalkan buku kepada anak dengan cara membaca buku tersebut di samping telinganya, ketika menjelang tidur. Buku apa saja, kita baca. Baik fiksi maupun non fiksi. Mengerti tidaknya si anak dengan apa yang kita baca jangan dipikirkan. Saat itu kita hanya mengajarkan/membiasakan anak dengan bacaan. Dengan berjalannya waktu, di saat si anak beranjak dewasa ia akan bertanya, “Abi/Umi, lagi ngapain?” di saat itu kita akan menjelaskan bahwa kita sedang membaca. Membaca itu penting, dan membaca itu baik untuk kita. kemudian kita berkata, “Kamu juga harus melakukan seperti apa yang Abi/Umi lakukan sayang! Membaca itu penting. Dari yang tidak tahu kita akan menjadi tahu.”

Selamat mencoba…!!!  ^_^

Tips Memilih SMA

(Mading Dwi-Mingguan edisi ke-9 15/04/2011)

SMA N 28?   SMA N 61?   SMA N 81?   SMA N 8?   Pada kenyataannya, gak gampang buat masuk-masuk sekolah bagus kayak gitu. Dan jangan cuma memikirkan bahwa harus masuk sekolah bagus, jadi apa? Ini ada beberapa tips cara memilih SMA yang sesuai dengan diri sendiri:

1. Pilih lebih dari satu sekolah yang diinginkan

Jangan cuma terfokus sama satu sekolah aja. Kalau cuma terfokus sama satu sekolah, bisa-bisa kecewa nantinya. Misalnya aja nilai gak mencukupi atau gak lulus tes penerimaan di sekolah tersebut.

2. Pilih sekolah yang terjangkau

Disarankan jangan pilih sekolah yang jauh-jauh dari rumah. Kalau menurut gw, sekolah yang kelewat jauh dan setiap hari itu jadinya cuma kecapekan gara-gara satu hari penuh menghabiskan waktu di jalan. Selain itu, uang bensin juga harus dipikirin lagi. Kejauhan terus capek, malah buat kita jadi kecepetan capek kalo belajar. Prestasi belajar bisa aja tiba-tiba jadi turun.

3. Pilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan

Nilai UN itu sangat mungkin dapet bagus. Karena gak sesusah sama apa yang diujikan di try out. Siapapun bisa aja dapet nilai bagus. Nah makanya, di saat nilai itu bagus, tapi kalo sekolah yang kita mauin itu menampung anak-anak yang kemampuannya jauh lebih di atas kita dan kita kemungkinan agak sulit buat menyerap pelajaran dengan cara seperti itu, disarankan untuk memilih sekolah yang seseuai kemampuan, seenggaknya jangan sampe mengorbankan diri sendiri buat kemungkinan buruk. Jadi sebelum masuk SMA cari tahu dulu sekolah mana yang sesuai dengan kemampuan.

4. Sekolah yang bisa menjamin kedepannya

Walaupun memilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan. Pilih sekolah juga yang kedepannya bisa membantu lo buat masuk ke perguruan tinggi. Pasti hampir semua sekolah ada link untuk ke perguruan tinggi. Jadi, pilih sekolah yang bisa menjamin masa depan lo juga!

5. SMA yang sesuai dengan pribadi sendiri

Pilih SMA yang sesuai dengan pribadi sendiri. Maksudnya jangan sampe lo gak betah di sekolah itu dan malah pengen pindah ke sekolah laen. Bayar sekolah itu gak murah. Pikirin dua kali kalo mau pindah sekolah. Kalo emang keputusannya udah mantap buat pindah sekolah. Itu keputusan sendiri. Tapi lebih baik kalo gak pindah sekolah.

Jadi itu beberapa tips memilih SMA dari gue. Silahkan dipikirin baik-baik karena pasti ada manfaatnya kok!

Diunduh dari:

http://ayaelectro.wordpress.com/2009/03/24/tips-memilih-sma/

Dan sudah mengalami pengembangan.

Jangan Takut Hadapi UN…!!!

Bro, ngomongin rasa takut, saat ini ada banyak siswa kelas XII atau kelas IX yang lagi deg-degan menghadapi UN (Ujian Nasional). Kalo nilainya jeblok pas ujian tersebut alamat bakalan nggak lulus. Duh, siapa yang nggak takut? Udah gitu malu lagi. Hmm.. wajar sih punya perasaan seperti itu. Tetapi yang nggak wajar adalah kamu nggak berupaya untuk meminimalisir rasa takut tersebut. Termasuk kalo nggak berusaha sedikit pun untuk mengatasinya. Logika sederhananya kan, kalo takut gagal ujian, ya belajar dong. Kadang, yang udah belajar aja masih gagal ujian apalagi yang nggak belajar. Iya nggak sih?

Siapkan mental

Sobat, kadang pada kondisi tertentu, kemauan lebih utama dari kemampuan. Maksudnya, kemauan untuk belajar, kemauan untuk mengubah keadaan, kemauan untuk bersusah payah mengatasi kendala akan bisa mengalahkan mereka yang memiliki kemampuan tapi malas belajar, tapi tidak mau mengubah keadaan, dan tidak sabar dalam mengatasi kendala. Inilah yang kita sebut kesiapan mental. Kita sudah cukup banyak lho menyaksikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Saya pernah tahu ada teman yang kalo dari segi IQ itu kalah jauh dibanding teman lainnya. Tapi, dia rajin belajar. Rajin berlatih. Akhirnya dia dapat prestasi juga. Jadi, persoalannya bukan melihat kekuatan atau kemampuan yang kita miliki semata, tapi juga sikap mental untuk menghadapi kondisi tertentu dan berusaha agar tidak tegerus meskipun dengan kemampuan seadanya.

Klub sepakbola yang kaya raya dan bertabur bintang serta bejibun prestasi, Manchester United, pernah dikalahkan lho sama tim dari divisi di bawahnya dalam kompetisi Piala FA,. Leeds United. Jadi, kemampuan dan kekuatan bukan segalanya. Kalo sikap mentalnya pada saat bertanding sedang lamah bin loyo ya bisa kalah.

Jadi, kalo sekarang kamu akan ngadepin UN, jangan kepikiran hal-hal negatif. Jangan dipikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi seperti: takut nggak bisa ngejawab soal, takut nilainya buruk, dan akhirnya yang kepikiran takut gagal ujian. Lha, buat apa kamu belajar selama ini kalo masih takut juga dengan hal-hal yang belum tentu terjadi? Ini ibarat dalam ujian kehidupan lho. Apapun yang terjadi, kita harus fokus pada tujuan dan berusaha meraih hasil maksimal. Tetapi kalo tujuan itu tidak tercapai, bukan berarti menyesal seumur-umur dan kamu kecewa selamanya. Nggak lah ya. Ambil sisi positifnya. Kamu bisa rencanakan skenario berikutnya sambil menyiapkan semua yang diperlukan. Nikmati aja. Tapi jangan khawatir, insya Allah jika kamu udah berusaha maksimal, kamu pantas untuk mendapatkan hasil terbaik yang diberikan Allah Swt. Jangan sampe kita berharap mendapat hasil maksimal, tapi belajar aja nggak. Iya kan?

So, sikap mental perlu kamu miliki untuk hadapi UN. Mental juara layak dipupuk. Meski demikian, kamu perlu lapang dada jika hasilnya belum maksimal. Sebab, dalam sebuah pertandingan, adakalanya seorang jawara menjadi pecundang. Siapkan mental untuk fokus hadapi UN. Semaksimal kekuatan dan usaha yang kamu miliki. Selebihnya, serahkan kepada Allah Swt. Biarlah Allah Swt. yang menyempurnakan usaha kita. Tawakal sajalah. Sebab, untuk mewujudkan tawakkal bukan berarti meniadakan usaha. Nggak lah. Usaha terus, hasilnya serahkan kepada Allah Swt. Oke?

Belajar dengan strategi

Bro en Sis, setiap orang pasti memiliki cara atau strategi untuk mencapai hasil terbaik dari setiap tujuannya. Strategi mutlak diperlukan lho. Dalam ilmu beladiri aja ada banyak teknik menyerang dan bertahan. Maka, tak heran jika muncul beragam teknik beladiri dari berbagai negara: karate, aikido, taekwondo, tarung drajat, gulat, silat, kung fu, capoera, dan lain sebagainya. Dalam dunia sepakbola juga ada strateginya lho. Meski kita nggak jadi pelatih atau pemain sepakbola profesional, setidaknya kita bisa baca, apalagi kalo main gim Champion Manager, di situ ada simulasi menerapkan berbagai strategi dalam bermain sepakbola. Kita mungkin kenal teknik Catenaccio (Italia), Kick and Rush (Inggris), Total Football (Belanda) dan adu jotos ala ISL (hehehe.. sori bukan nyindir, tapi faktanya sepakbola kita seringnya ricuh sih).

Nah, ternyata dalam belajar juga ada strateginya lho. Tiap orang pasti beda-beda caranya. Boleh-boleh saja. Selama itu diyakini akan memberikan hasil positif dari apa yang kita upayakan. Guru-guru di sekolah juga pasti punya gaya mengajar berbeda-beda. Tapi selama yang diajarkanya sesuai dengan kurikulum tentunya akan memudahkan untuk memahaminya dan menjawab soal-soal yang diujikan. Untuk bisa mendapat hasil maksimal dalam ujian, tentunya tidak instan alias perlu perjuangan yang mungkin saja memakan waktu, menyedot energi, menguras pikiran dan perasaan. Itu, hanya bisa ditempuh sejak kamu memutuskan masuk sekolah. Jadi tentu sangat mengkhawatirkan kalo kamu baru belajar serius—meski dengan strategi jitu—ketika jadwal ujian nasional seminggu lagi. Wedeh, ajaib aja kalo sampe berhasil.

 

 

Berikut ini ada tips belajar yang bisa kamu coba (meski mungkin tulisan ini termasuk telat ya karena jadwal ujian udah dekat):

Pertama, preview semua materi pelajaran yang akan diujikan. Maksud preview di sini adalah men-survei secara umum materi-materi yang ada dalamnya. Bila perlu menandai beberapa bagian yang dianggap penting dan kemungkinan besar akan terdapat dalam soal ujian. Kamu bisa konsultasikan dengan guru pelajaran tersebut dan minta sarannya.

Kedua, supaya belajarnya lebih maksimal, cobalah susun semacam pertanyaan-pertanyaan untuk membantu memahami topik tertentu. Pertanyaannya bisa kamu buat sendiri. Misalnya, apa sih reaksi reduksi-oksidasi itu?; “mengapa bisa tejadi demikian?”; atau pertanyaan lain: “genetika adalah…”; “apa yang menyebabkan sebuah benda padat larut?” dan sebagainya sesuai dengan mata pelajaran yang akan diujikan. Ini cuma contoh aja dari saya yang kepikiran kalo lagi belajar. Question atau pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu kita buat agar memudahkan pemahaman.

Ketiga, read. Tentu saja untuk memahami materi pelajaran tertentu kamu harus membacanya secara cermat sambil mencoba mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang udah kamu susun tadi.

Keempat, reflect. Selama membaca materi pelajaran, hendaknya kamu ‘mengenangnya’ secara mendalam (dipikirkan), seraya berusaha memahami isi dan menangkap contoh-contohnya serta menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. So, ini akan menjadi aktivitas belajar yang menyenangkan, karena bukan menghapal, tapi memahami.

Kelima, recite alias diingat. Nah, kalo sebuah subbab atau dalam satu mata pelajaran selesai dibaca, informasi yang ada di dalamnya kudu diingat-ingat. Lalu semua pertanyaan mengenai subbab tersebut dijawab. Kalo ada jawaban yang menurut kamu kurang maksimal atau malah salah, kamu bisa baca lagi secara cermat dan teliti agar lebih paham.

Sebenarnya masih banyak strategi dalam belajar. Kalo ditulis semua kayaknya nggak cukup deh dalam satu lembar buletin ini. Tetapi mudah-mudahan meski cuma satu strategi belajar kamu bisa mengambil manfaatnya.

Tawakkal, Bro!

Tawakkal itu di awal. Artinya, sebelum memulai usaha yang hendak kita lakukan, kita udah tawakkal lebih dahulu kepada Allah Swt. bahwa hanya Allah Swt. saja yang akan memberi pertolongan kepada kita, bukan yang lain. Terus, kita menyerahkan segala keputusan kepada Allah Swt. Lanjutkan dengan niat yang kuat, sikap mental kita upgrade jadi lebih baik, dan tentu saja usaha untuk belajarnya juga diupayakan maksimal, dan jangan lupa agar tak putus berdoa. Sip banget kan?

Jangan salah paham terhadap tawakkal lho. Untuk mewujudkan tawakkal, bukan berarti meniadakan usaha. Nggak atuh. Allah Swt. berfirman: “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS Huud [11]: 123)

Dalam ayat lain dijelaskan bahwa tawakkal adalah salah satu buah keimanan: “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS al-Maaidah [5]: 23)

Allah Swt. juga berfirman: “(Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.” (QS at-Taghaabun [64]: 13)

Nah, setelah tawakkal langsung wujudkan dengan usaha, Bro. Jangan bengong aja. Ada satu kisah menarik yang perlu kita jadikan bahan pelajaran. Di masa Imam Ahmad bin Hanbal ada seorang yang malas bekerja dan masa bodoh. Ketika beliau bertanya mengenai sikapnya itu, ia menjawab: “Saya telah membaca hadis Rasulullah saw. yang mengatakan: “Jika saja kamu sekalian bertawakkal kepada Allah dengan sepenuh hati niscaya Allah akan memberi rizki untukmu sekalian, sebagaimana Ia memberinya kepada burung; burung itu pergi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Maajah)

Terus dia bilang lagi, “maka sebab itu saya tawakkal kepada Zat yang memberi rizki kepada burung itu.”

Imam Ahmad lalu mengatakan: “Kamu belum mengerti maksud hadis tersebut. Rasulullah menyebutkan bahwa pulang-perginya burung itu justru dalam rangka mencari rizki. Jika burung itu duduk saja di sarangnya, tentulah rizkinya tidak akan datang” (Muhammad al-Ghazali dkk, Wasiat Takwa, terjemahan Husein Muhammad, hlm. 139)

So, artinya memang selain harus tawakkal hanya kepada Allah Swt., tetapi kudu ada upaya dari kita untuk mewujudkannya.

Oke deh, semoga pembahasan singkat ini mampu menyemangati dan menginspirasi kamu agar siap hadapi UN tahun ini. Jangan lupa tetap tawakkal hanya kepada Allah, giat belajarnya, rajin berlatih dan jangan pernah putus berdoa. Tetap semangat!

Sumber: [solihin: osolihin@gaulislam.com

http://osolihin.wordpress.com/2010/03/08/jangan-takut-hadapi-un/