Category: artikel


(Mading ‘Dwi-Mingguan’ edisi ke-XIX, 15/4/2012)

Tanpa terasa waktu begitu cepat berlalu. Sebentar lagi akan menghadapi sebuah perhitungan akbar dalam buku harian hidup kalian: Ujian Nasional 2012.

Ujian nasional merupakan salah satu momen terpenting dalam hidup kita yang memberi jalan untuk langkah hidup selanjutnya. Namun, bukan berarti harus dijadikan beban. Santai saja sambil terus berusaha menambah bekal untuk menghadapinya, yaitu belajar dan latihan soal. Sebab, keberhasilan itu adalah milik orang yang tekun. Tindakan memang tidak selamanya mendatangkan kecerdasan, tetapi tidak ada kecerdasan tanpa tindakan. Puncak kecerdasan akan bisa diraih oleh seseorang jika ia sudah siap menerima dirinya sendiri.

Kelolalah waktu belajar kamu dengan disiplin yang tinggi karena disiplin adalah ruh dari sebuah kecerdasan. Disiplin bisa mengantarkan semua orang meraih kesuksesan dan harga diri yang tinggi. Walau terkadang kesulitan menghadang jalan kita, namun bukanlah kesulitan yang membuat kita takut melangkah, tetapi ketakutan itulah yang mempersulit kita.

Baca lebih lanjut

Bersih Itu Iman

(Mading ‘Dwi-Mingguan’ edisi ke-XVIII, 1/3/2012)

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”  (QS. Al-Baqarah: 222)

“Kebersihan dalam Islam”

Islam adalah agama komprehensif (kaffah). Ajarannya menyentuh segala aspek kehidupan. Termasuk di dalamnya tentang kebersihan. Tidak ada agama yang mengajarkan secara detil tentang kehidupan manusia kecuali Islam.

Dalam Islam, kebersihan memiliki tempat yang sangat penting dalam ajarannya, hingga Rasulullah saw bersabda “Ath-Thuhur syathrul Iman” (kesucian itu adalah sebagian dari iman). Bahkan dalam kitab-kitab fiqih pun, para ulama selalu menempatkan “Bab Thaharah” (Bab tentang kesucian) pada bab pertama dalam kitab-kitab mereka.
Baca lebih lanjut

(Mading ‘Dwi-Mingguan’ edisi ke-XVII, 1/12/2011)

Menjadi seorang guru adalah tugas yang mulia. Mungkin bisa dibilang tugas yang paling mulia di antara tugas – tugas yang lain. Banyak manusia sukses dari peran seorang guru. Mulai dari rakyat jelata hingga pejabat, mulai rakyat kecil hingga presiden, mulai dari orang pinggiran hingga orang gedongan. Semuanya menjadi bisa apa saja karena didikan seorang guru. Coba saja buktikan sendiri kalau tidak percaya. Anda datang pada seorang menteri dan tanya, dulu sekolah dasar/madrasah di manakah anda? Pasti dia akan menjawab, saya sekolah di madrasah/sekolah dasar ini itu. Ada gurunya nggak di sana? Pasti ia menjawab ada. Atau anda tanya pada seorang petani yang telah sukses meraup jutaan rupiah dari hasil pertaniannya, pak tani anda sukses seperti ini sekolah Mi/SD ndak dulu? Pak tani pasti akan menjawab, ya, saya sekolah di sekolah ini itu. Atau mungkin anda seorang blogger. Saya tanya, apakah anda pernah belajar dulu di MI / SD? Semoga anda akan jujur menjawabnya. Jadi tidak ada kesuksesan tanpa sentuhan tangan – tangan trampil seorang guru. Kita bisa blogging ini jasa guru punya peran awal atau dasar yaitu mengajarkan kita membaca dan menulis. Tanpa membaca dan menulis yang diajarkan oleh seorang guru, mungkin kita hanya terlongong-longong ( bloon banget ) melihat internet.

Tapi tahukah anda bahwa tugas seorang guru, di samping kemulyaan, ia memiliki beban yang sangat berat. Tidak hanya tanggung jawab yang berat, tapi juga kenyataan bahwa murid-muridnya ketika SD/MI, yang sekarang telah sukses menjadi orang besar, tidak mau melihat atau tidak memandang sebelah mata pun pada dirinya. Lupa pada guru sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah di mana dulu ia ditempa menjadi murid yang bisa membaca dan menulis. Itulah yang penulis ( maaf ) rasakan. Seperti anda ketahui bahwa saya mengajar di sebuah madrasah di sebuah Pondok Pesantren.

Banyak murid-murid saya, kini telah menjadi orang pintar dan telah menggendong titel sarjana-sarjana. Terkadang saya merasa kecil di hadapan mereka. Karena saya kan hanya tamatan MA (Madrasah Aliyah setingkat SLTA). Kadang mereka ketemu dan berpapasan dengan saya, senyum saja tidak. Jangankan menunduk untuk memberi hormat. Jangankan memberi salam. Menoleh saja tidak. Bahkan kadang saya lihat mereka sebenarnya bertemu saya lalu membuang muka seakan gengsi kalau punya guru seperti saya. Nasib nasib. Saya yakin masih banyak kejadian-kejadian serupa yang dialami seorang yang lain.

Bagaimana kawan, bagi saya ini adalah cobaan batin yang sangat berat menjadi seorang guru. Guru memang tugas yang sangat mulia dan terhormat. Banyak orang akan menghormati orang yang menjadi guru. Tapi ingin dimulyakan dan ingin dihormati adalah penyakit batin yang harus dibuang jauh-jauh. Guru, saya yakin dia tidak gila hormat dan kemulyaan. Karena kemulyaan berasal dari Allah SWT. Tapi bisakah kita menghargai paling tidak bahwa guru itu pernah kenal dengan kita dan kitapun kenal dengan guru tersebut. Dengan bagaimana? Dengan cara menyapanya. Dengan cara memberikan senyuman sebagai tanda sapaan. Kalau tidak menyapa sama sekali, tidak senyum sama sekali, bukankah seakan-akan guru tersebut tidak ada di dunia ini? Seakan dalam kehidupan kita tidak pernah bertemu dengan guru yang telah mengajarkan kita bisa membaca menulis.

Itulah mungkin sekedar ungkapan batin (curhat la yau) bahwa betapa berat tugas seorangguru. Pantas bagi mereka diberi gelas Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Padahal jasanya sangat besar. Pahlawan tanpa Tanda kehormatan karena kurang diingat dan kurang dihormati. Padahal tugasnya sangat terhormat.

Pahlawan tanpa tanda kemulyaan. Pada tugasnya sangat mulya. Tapi karena saya juga adalah seorang guru, semoga masih diberikan keikhlasan yang sedalam-dalamnya dalam mendidik anak-anak bangsa ini. Bukankah bangsa yang besar jika orang-orangnya memiliki pendidikan dan pengetahuan yang luas. Semoga hanya Allah yang akan memberikan kemulyaan dan kehormatan yang setinggi-tingginya. Tidak ada kehormatan dan kemulyaan yang melebihi kehormatan dan kemulyaan dari Allah SWT. Ya, Allah berilah hambamu yang lemah ini rizqi keikhlasan dalam menuntut ilmu dan menyebarkan ilmu dan dalam segala ketaatan kepadaMu. Amien ya ‘Aliim Ya Fattaahu ya Mubiin.

 

Sumber: http://muktiblog.com/pesan-hidup/cobaan-paling-berat-bagi-seorang-guru

 

(Mading ‘Dwi-Mingguan’ edisi ke-XVII, 1/12/2011)

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Karena sebesar apapun jasanya tidak ada tanda jasa yang ia ( guru ) terima. Tidak ada pangkat bintang 1, bintang 2 ataupun bintang-bintang yang lain. Guru adalah yang mengajarkan kita semua menulis dan membaca. Saya bisa menulis artikel saat ini pun adalah karena jasa guru yang dengan telaten memberikan cara menulis kepada saya dan juga mengajarkan cara membaca untuk saya. Saya ingat betul bagaimana guru datang dengan aktif, datang dengan hanya mengendarai sebuah sepeda pedal ke sekolah. Bahkan tidak jarang, kehujanan di tengah jalan dan saya lihat baju guru basah kuyup. Saya dan teman-teman hanya melihat tanpa perasaan apapun, karena waktu itu kita masih anak-anak. Tidak kenal dan tidak paham betapa susahnya guru waktu itu. Tidak paham bahwa guru kita benar-benar berkorban untuk memberikan kita pengetahuan.

Guru adalah soko guru bangsa ini. Tanpa guru apa artinya sebuah bangsa. Sebesar apapun bangsa itu. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati gurunya. Karena gurulah saya, anda dan kita semua bisa menjadi seperti sekarang. Ada yang menjadi pedagang. Pedagang pasti akan selalu berkutat dengan dunia hitung menghitung. Jadi ingatlah guru Matematika. Merekalah yang mengajarkan anda bagaimana menjumlah, mengalikan, membagi, mengurangkan dan lain-lain. Maka karena perhitungan yang tepat di dalam berdagang, maka anda bisa untung.

Kemudian, ada yang menjadi blogger, seperti kita-kita ini. Apa yang patut diingat dari guru dengan menjadi blogger? Dunia blogger pasti tidak akan terlepas dari 2 aktivitas. Menulis dan membaca. Tidak ingatkah kita bahwa kita bisa membaca dan menulis karena jasa guru? Waktu itu ketika SD atau MI guru kita denga telaten mengajarkan bagaimana langkah-langka menulis dan membaca. Hingga akhirnya kita bisa membaca dan juga bisa menulis. Jadi apapun kita, petani, pedagang, pengusaha, kyai, ulama, pejabat mulai kepala desa hingga kepala negara, semua pasti tidak akan terlepas dari jasa guru yang memberinya pengetahuan.

Teman dan kawanku semua, kebetulan saya sekarang menjadi seorang guru. Guru swasta di sebuah Pondok Pesantren. Namanya pesantren Atthahiriyah. Saya adalah alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk sumenep Madura. Mengenyam pendidikan pesantren selama 6 tahun. Setelah tamat dari Madrasah Aliyah, saya langsung diajak teman ke Pulau Kalimantan. Tepatnya di Kalimantan Selatan. Saya menyadari sekarang bagaimana susahnya menjadi seorang guru. Perlu kesabaran, Perlu ketelatenan. Perlu pengorbanan dan perlu perjuangan.

Saya ingat betul guru-guru saya baik dari tingkat dasar hingga tingkat atas. Ketika SD saya ingat guru saya yang bernama pak Juri, pak Warno, pak Nardi dan lain-lain. Ketika MI saya ingat betul pak Mukri, K. Marham, Pak Hasbi dan lain-lain. Banyak sekali dan tidak bisa saya sebut satu persatu di sini. Wooow mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang telah memberikan ilmu pengetahuan dasar untuk saya. Saya tak akan melupakanmu guru. Jika Bapak guru masih hidup semoga Allah akan memberikan kesejahteraan dan kemakmuran. Jika Bapak guru sudah meninggal, semoga amalmu akan diterima oleh Allah Yang Maha Pencipta.  Artikel ini saya tulis dalam rangka Hari Guru Nasional tanggal 25 Nopember 2010 kemarin.

Masih ingat kan lagu khusus guru ini :

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru

engkau laksana embun penyejuk

dalam kehausan

…..

…..

Engkau patriot pahlawan bangsa

tanpa tanda jasa

Sumber:http://muktiblog.com/pesan-hidup/guru-pahlawan-di-hati-kita

Di Balik Sebuah Senyum

(Mading ‘Dwi-Mingguan’ edisi ke-XVI, 15/11/2011)

Ada yang mengatakan bahwa senyuman adalah sesuatu yang aneh tapi nyata. Walaupun semua orang punya bibir, namun untuk yang satu ini tidak semua orang mampu melakukannya. Terlebih lagi jika orangnya sedang marah, biasanya susah sekali lepas dari cemberut. Akhirnya wajah yang aslinya cantik dan tampan rupawan, jadi kelihatan buruk dan menakutkan. Memang benar, melihat orang berwajah “angker” dalam keseharian bisa menimbulkan kesan asing dan menakutkan.

1.     Sebentuk Akhlak Mulia

Bila kita renungkan, tersenyum merupakan suatu perbuatan yang punya nilai untuk menghormati orang lain. Sebagaimana senyuman Rasulullah SAW kepada keluarga, anak-anak, dan para sahabatnya. Begitu pun dengan para sahabat yang menghadiri majelis beliau dengan wajah ceria serta murah senyum. Senyuman rasulullah SAW mencerminkan indahnya akhlak beliau dalam tindak-tanduknya sehari-hari. Manis senyumnya memancarkan kesan indah yang mempesona hingga menembus dimensi waktu ribuan tahun dan jarak ribuan kilometer. Itupun akan terus berlanjut hingga hari kiamat nanti.

Sampai kini kita ikut merasakan getar-getar senyuman kasih sayang beliau melalui nilai-nilai yang terkandung dalam Alqur’an dan As-Sunnah An-Nabawiyah. Itulah kemuliaan beliau yang mengalir lewat istri-istri dan sahabat beliau. Begitu indahnya akhlak beliau masih terasa hingga kini.

 

2.     Warna-warni Senyuman

Sebagaimana jamaknya suatu budaya, senyuman pun kini telah mengalami perkembangan. Senyum menjadi sangat bervariasi dengan nilai dan karakteristiknya masing-masing. Dari warna-warni senyuman itu dapat dibagi menjadi beberapa macam. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Senyum Egois atau Sinis

Sebuah senyuman yang tidak bersahabat. Senyuman tersebut terbentuk dari perasaan dendam kesumat. Senyum ini dapat menyakiti hati orang yang melihatnya.

  • Senyum Menggoda

Sebuah senyuman nakal yang bertujuan untuk memperdayai beberapa lelaki hidung belang. Suatu perbuatan yang dapat menjerumuskan seseorang kedalam jurang kemaksiatan. Naudzubillahi mindzalik.

  • Senyum Ketabahan

Sebuah senyuman yang muncul dari orang-orang perkasa dan jantan. Sosok-sosok yang mampu menghadapi musibah hidupnya dengan tabah, tanpa kecengengan. Senyum ini akan dirasakan oleh orang-orang yang merasa dekat dengan Allah.

  • Senyum Ketegaran

Sebuah senyuman yang menghiasi bibir orang-orang yang berwibawa dan mempunyai kekuatan dalam hidupnya. Biasanya mereka pernah melewati musibah yang berat kemudian sukses. Sehingga masalah yang berat sekalipun dapat teratasi jika seseorang mampu dan memiliki senyum seperti ini.

  • Senyum Ketulusan

Sebuah senyuman yang datang dari relung hati yang paling dalam. Muncul untuk membahagiakan, menghormati, dan memuliakan orang lain. Senyuman ini menunjukkan kondisi paralel antara bibir (lahiriyah) dengan hati (batiniyah). Sebuah senyuman yang dalam syariat islam mempunyai nilai ibadah, sebuah sedekah yang mudah dan ringan. Senyuman model ini memang terasa multiguna dalam mengarungi samudera kehidupan. Senyuman ini mampu menambah keakraban dan hubungan dalam berkomunikasi. Baik dalam komunikasi langsung maupun dengan media perantara. Entah itu dilakukan terhadap orang tua, teman, atau pihak lain. Dengan kata lain, meski lawan bicara tidak bertemu langsung, getaran senyumnya dapat menggetarkan mata batin kita. Masyaallah.

 

3.     Manfaat Senyum

Senyum punya segudang manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Dari segi penampilan

Senyuman dapat memperbaiki penampilan dan menambah daya tarik. Walaupun yang tersenyum adalah kakek-kakek yang ompong dan keriput, namun senyuman tetap menjadikannya lebih baik. Sepertinya mempunyai makna dan nuansa tersendiri, mungkin lebih manis kesannya, lebih indah dan menyejukkan hati. Dengan senyum kita akan lebih dihargai dan disegani.

  • Dari segi kesehatan

Orang yang murah senyum biasanya terjaga dari penyakit yang namanya stress. Jantungnya akan berdetak secara normal, sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit ketegangan. Menjalani kehidupan sehari-hari dengan hati yang senang dan ceria membuat tubuh lebih sehat dan awet muda. Menurut pendapat para dokter, untuk menghasilkan sebuah senyuman hanya dibutuhkan 17 otot wajah. Maka dari itu, tidak heran jika sering ditemukan orang dengan usia 50-an tahun punya wajah masih tetap segar, ceria, dan sehat. Berbeda dengan orang yang suka marah, hobinya cemberut, atau suka ngomel, biasanya kelihatan lebih tua. Memang tiga aktivitas terakhir membutuhkan 32 otot wajah, inilah yang menjadi penyebabnya.

  • Dari segi sosial

Dari segi sosial, senyuman merupakan suatu bentuk keakraban dalam pergaulan masyarakat. Ini akan dapat menambah suasana lebih hangat dan indah. Karena memang ketika melihat orang yang murah senyum, akan terasa menyenangkan. Bahkan apabila hidup ini tidak sepi dari nuansa aktivitas yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW ini, insyaallah akan menambah semangat hidup.

Senyum memang sesuatu yang hebat. Senyuman penuh ketenangan akan mampu meluluhkan kemarahan orang. Untuk itu dalam pergaulan hendaknya kita membiasakan diri bersikap tenang dan murah senyum. Bila kita mampu melaksanakan sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah SAW, maka pertengkaran dan permusuhan dapat ditekan. Hendaklah kita menciptakan nuansa yang seperti ini, setiap kehidupan kita tapaki dengan penuh ketulusan dan ketenangan. Hendaklah itu kita lakukan baik ketika bertegur sapa di jalan, bertelepon, berkomunikasi dengan teman, atau orang tua. Insyaallah kebaikanlah yang datang. Asal lihat-lihat situasi dan kondisi, jangan kebablasan. Kalau terlihat senyum-senyum terus, nanti dikira kurang waras.

Ayo, tunggu apalagi ? Budayakanlah senyum dan salam keramahtamahan di Negeri yang tercinta ini. Kini kita sudah tahu hikmah dan manfaat dari senyum itu sendiri, maka bergegaslah memperbaiki diri kita dengan senyuman dari hati yang paling dalam (seperti lagunya Raihan yang berjudul “Senyum”). Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari akibat kita susah untuk tersenyum. Mari kita latih diri kita untuk senyum dengan tulus, dimana saja dan kapan saja. Senyum akan membuat suasana terasa indah. Selain membuat kita merasa bahagia, orang lain pun menjadi tertarik dengan kemuliaan sikap kita. Karena itu hadapilah perjalanan hidup kita dengan senyuman yang tulus.

Sumber: http://tanbihun.com/bebas/di-balik-sebuah-senyum/

 

Senyum Bikin Kita Awet Muda

(Mading ‘Dwi-Mingguan’ edisi ke-XVI, 15/11/2011)

Awet muda adalah keinginan relatif yang dimiliki oleh setiap manusia. Tak jarang di antara mereka melakukan langkah-langkah yang dianggapnya baik namun pada hakikatnya berdampak buruk bagi kesehatannya. Seperti halnya memakai krim untuk menghilangkan kerut pada wajah agar terlihat lebih muda. Alih-alih ingin tampil lebih muda dan menarik, ternyata malah bermacam-macam penyakit kulit mulai menjangkit.

Seorang peneliti, Manuel Voelkle, menyimpulkan bahwa “Ekspresi wajah memiliki pengaruh terhadap ketelitian menilai seseorang”. Dari kesimpulan tersebut dapat kita ketahui bahwa raut wajah seseorang mampu menjadi cara penilaian mengenai masa usianya. Raut wajah seseorang yang cenderung biasa-biasa saja akan mudah kita tebak berapa usianya. Namun, raut wajah seseorang yang selalu tersenyum, bahagia, akan menyulitkan kita dalam menebak usianya, bahkan cenderung kita menilainya lebih muda dari usia aslinya.

Penelitian sebelumnya, seperti dilansir oleh memobee.com, juga menunjukkan bahwa lesung pipi dan penampilan yang lembut dapat membuat seorang wanita terlihat lebih muda.  Efek yang jauh lebih kuat adalah apabila seorang wanita kehilangan berat badan hingga 4,5 kg akan membuat ia terlihat lebih muda hingga 4 tahun. [GFR/Mading ‘Dwi-Mingguan’]

(Mading ‘Dwi-Mingguan’ edisi ke-XVI, 15/11/2011)

Oleh : Ir. Anom Wiratmoyo, MM

Rasulullah SAW bersabda, “Senyum adalah sodaqoh.”  Senyum adalah perilaku sederhana yang memberi dampak luar biasa. Tak seorang pun di dunia yang tidak bisa tersenyum. Bahkan tak seorang pun yang tidak menjadi lebih bahagia dengan senyumnya sendiri, bahkan mengalirkan kebahagiaan lebih kepada orang lain, dengan senyum. Seorang yang sedang sempit hatinya karena tertimpa musibah, bisa merasa lapang sejenak jika ia memaksakan tersenyum. Ketika merasa lapang itu pikirannya pun jernih, dan peluang untuk mendapatkan jalan keluar dari musibahnya lebih besar.

Berbeda jika menghadapi musibah dengan cemberut atau sedih yang berlarut-larut. Pikiran akan terus buntu dan jalan keluar pun semakin menjauh dari jangkauan. Contoh lain, ada dua warung bersebelahan dengan dagangan yang sama, bisa berdampak beda hanya karena senyum. Orang akan cenderung datang kepada warung yang pedagangnya murah senyum. Jika pedagang yang murah senyum tersebut ahli ibadah, maka dia akan mendapat kebahagiaan hati, pelanggan yang setia, disayang para malaikat dan mendapat pahala berlimpah di akherat.

Senyum, memberi dampak begitu besar bagaimanakah lagi perilaku lain yang lebih besar dan kompleks. Bahkan Iman kita mengatakan bahwa perilaku kita bukan hanya berdampak di dunia tetapi akan sampai dampaknya ke akherat. Allah SWT berfirman, “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzaroh pun, niscaya Dia melihatnya; dan barang siapa yang mengerjakan kejelekan sebesar dzaroh pun, niscaya Dia melihatnya.” Ini menunjukkan bahwa perilaku kita berpengaruh di dunia dan di akherat.

Kalau kita renungkan berapa persen kita berkuasa atas tubuh kita untuk mengatur perilaku? Ternyata tidak sampai 10%, yaitu otot-otot sadar saja. Contoh, perilaku makan sampai menjadi sel-sel tubuh yang membangun keseluruhan tubuh. Berapa persen kontribusi perilaku sadar kita? Ambil makanan yang kita pilih, suapkan, kunyah dan telan. Setelah itu kita tidak pernah berkuasa atas perubahan kimiawi dan biologis yang terjadi. Menjadi seberapa besar otot, lemak dan tulang kita.

Menjadi seberapa lebat rambut, seberapa tebal kumis dan bulu yang lain. Menjadi seberapa tin ggi dan gemuk. itu semua adalah kekuasaan Allah SWT yang diberikan kepada semua manusia dengan cara yang sama.

Begitu pula proses terjadinya ilmu dalam diri kita. Kita hanya perlu membaca, melihat, mendengar, mengecap, mencium dan merasa. Dengan kata lain kita hanya mengindra. Lalu untuk memperdalamnya kita perlu meniru, mengulang, mendemonstrasikan dan mensimulasikan. Yang pada hakekatnya adalah proses pengindraan juga. Kita tidak perlu menyadari dan berkontribusi langsung terhadap proses selanjutnya. Karena proses konstruksi ilmu tetap terjadi di otak meskipun kita tidur atau pingsan.

Hukum manajemen yang begitu rumit hanya dirangkum dalam 4 huruf saja, yaitu POAC (planning, organizing, actuating, controlling). Sukses berdagang diramu hanya dengan 4 huruf, yaitu 4 P (product, price, place, promotion). Jaminan kualitas pun disederhanakan menjadi 4 huruf saja, yaitu PDCA (plan, do, check, act). Dan dari yang sederhana itu jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dampaknya sungguh luar biasa.

Pelajaran apa yang bisa kita ambil? Seolah-olah Allah SWT mengatakan, “Wahai manusia, kalian cukup melakukan yang 10% saja. 90% sisanya sudah Aku berikan dalam bentuk paket yang sempurna.” Renungkanlah jika untuk menjadi sel tulang, otot, darah dan sebagainya kita harus melakukannya dengan sadar. Padahal untuk bernafas dan berkedip pun kita sering tidak sadar.

Bagaimana dengan ibadah dan dampaknya? Silahkan sambil menunggu di antrian atau sedang naik kendaraan, kita buat daftar perilaku sadar yang akan mengantarkan kita masuk ke dalam surga. Saya yakin tidak akan lebih dari satu halaman buku. Bukankan Allah sudah merangkumnya dalam kalimat yang sangat sederhana, yaitu 3 I : IMAN, ISLAM, IHSAN. Tinggallah sekarang seberapa besar kita sungguh-sungguh berniat mensyukuri rahmat dan ni’mat Allah yang Maha Sempuna ini.

Selamat menunaikan amal-ibadah. Mulailah dengan senyum. Amalkan perilakunya yang sederhana ini dan raihlah buah dan pahalanya yang agung dan mulia. Dengan taufiq dan Hidayah Allah SWT. Amin ya Robbal Alamin.


Penulis adalah Kepala SMA Insan Kamil Kota Bogor

Sumber: http://gurupembaharu.com/home/?p=4066

FADHILAT QURBAN DAN AQIQAH

(Mading ‘Dwi-Mingguan’ edisi ke-XV, 1/11/2011)

Kedua-dua ibadah ini adalah antara amalan mulia dan penting dalam Islam kerana amat besar fadhilatnya, tetapi malangnya masih ramai orang yang samar-samar atau kabur kefahaman menerka mengenainya, sehinggakan ada yang memandang ringan walaupun mempunyai kemampuan tetapi tidak mahu melakukan penyembelihan qorban dan aqiqah ini. Semoga dengan penjelasan yang serba sedikit ini dapat membantu kefahaman kita semua tentang ibadat Qurban serta Aqiqah serta keinginan untuk sama-sama mencari pahala kedua ibadah ini akan meningkat.

Apakah sebenarnya qurban dan aqiqah itu? Apakah hukum melakukannya? Berapa kali kita dituntut melakukan qurban sepanjang hayat kita?Apakah syarat-syarat binatang yang dikorbankan? Apakah perbezaan antara qurban dan aqiqah? Bolehkah seekor lembu dikongsi sebahagian untuk qurban dan sebahaian untuk aqiqah? Apakah hikmah atau faedah yang bakal diperolehi kerana melakukan kedua-dua ibadah itu?

Demikianlah antara masalah yang akan cuba kita kupas serta perjelaskan dibahagian ini dan disamping itu akan dijelaskan beberapa perkara berkaitan dengan ibadah kurban dan aqiqah, semoga memberi kefahaman yang jelas hingga kita dapat menghayatinya dengan penuh keimanan kerana menjunjung perintah Allah s.w.t. dan mendapat fadhilat daripada amalan yang akan kita lakukan ini.

PENYEMBELIHAN QURBAN

                        Qurban ialah penyembelihan binatang qurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji (selepas solat ‘Idil Adhha) dan hari-hari Tasyriq iaitu ,11,12 dan 13 Zulhijjah kerana beribadah kepada  Allah s.w.t. , iaitu sebagai menghidupkan syariat Nabi Allah Ibrahim a.s. yang kemudiannya disyariatkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. 

Firman  Allah s.w.t. yang bermaksud:

“Dan telah Kami jadikan unta-unta itu sebahagian daripada syi’ar Allah, kamu memperolehi kebaikan yang banyak daripadanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah diikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.”    (surah al-Haj:36)

“Maka dirikanlah solat kerana Tuhanmu dan berqurbanlah.”    (Surah al-Kauthar:2)

Daripada Aisyah r.a Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang bermaksud: “Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Qurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan qurban. Sesungguhnya haiwan qurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) qurban itu.”    (Riwayat al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan al-Hakim)

Zaid bin Arqam berkata: “Mereka telah bertanya, Wahai Rasullullah, apakah Udhhiyah (Qurban) itu? Nabi Muhammad s.a.w.menjawab: “Ia sunnah bagi bapa kamu Nabi Ibrahim.” Mereka bertanya lagi: Apakah ia untuk kita? Rasulullah s.a.w. menjawab: “Dengan tiap-tiap helai bulu satu kebaikan.” Mereka bertanya: “maka bulu yang halus pula? Rasullullah s.a.w bersabda yang bermaksud “Dengan tiap-tiap helai bulu yang halus itu satu kebaikan.”    (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)

HUKUM BERQURBAN

                        Hukumnya Sunnat Muakkad (Sunnat yang dikuatkan) atas orang yang memenuhi syarat-syarat seperti berikut:

  • Islam
  • Merdeka (Bukan hamba)
  • Baligh lagi berakal
  • Mampu untuk berqurban

Sabda  Rasullullah s.a.w yang bermaksud:

“Aku disuruh berqurban dan ia sunnat bagi kau.” (Riwayat al-Turmuzi).

“Telah diwajibkan kepada ku qurban dan tidak wajib bagi kamu.” (Riwayat Daruqutni)

Walaupun hukum berqurban itu sunnat tetapi ia boleh bertukar menjadi wajib jika dinazarkan. Sabda  Rasullullah s.a.w yang bermaksud: “Sesiapa yang bernazar untuk melakukan taat kepada Allah, maka hendaklah dia melakukannya.” (Sila Rujuk: Fiqh al-Sunnah)

PERLAKSANAAN QURBAN

  • Binatang yang diqurbankan daripada jenis unta, lembu atau kerbau, kambing biasa yang berumur dua tahun, jika biri-biri telah berumur satu tahun atau telah gugur giginya sesudah enam bulan meskipun belum cukup satu tahun.
  • Binatang itu disyaratkan tidak cacat, tidak buta sebelah atau kedua-duanya, kakinya tidak pincang, tidak terlalu kurus, tidak terpotong lidahnya, tidak mengandung atau baru melahirkan anak, tidak berpenyakit atau berkudis. Binatang yang hendak disembelih itu mestilah sihat sehingga kita sayang kepadanya.
  • Waktu menyembelihnya sesudah terbit matahari pada Hari Raya Haji dan sesudah selesai solat ‘Id dan dua khutbah pendek, tetapi afdhalnya ialah ketika matahari naik segalah pada Hari Raya Hhaji sehingga tiga hari sesuadah Hari Raya Haji (hari-hari Tastriq iaitu 11,12 dan 13 Zulhijjah)
  • Daging qurban sunnat, orang yang berkorban disunnatkan memakan sedikit daging qurbannya. Pembahagian daging qurban sunnat terdapat tiga cara yang utamanya adalah mengikut urutan sepererti berikut:
  1.         I.            Lebih utama orang yang berqurban mengambil hati binatang qurbannya dan baki seluruh dagingnya disedekahkan
  2.       II.            Orang yang berqurban itu mengambil satu pertiga daripada jumlah daging qurban, dua pertiga lagi disedekahkannya.
  3.    III.            Orang yang berqurban mengambil satu pertiga daripada jumlah daging, satu pertiga lagi disedekahkan kepada fakir miskin dan satu pertiga lagi dihadiahkan kepada orang yang mampu. Sabda  Rasullullah s.a.w“Makanlah oleh kamu sedekahkanlah dan simpanlah.”

HIKMAH DAN FADHILAT

  • Menghidupkan sunnah Nabi Allah Ibrahim a.s.
  • Mendidik jiwa kearah takwa dan mendekatkan diri kepada Allah s.w.t.
  • Mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat murah hati mahu berbelanja harta kejalan Allah s.w.t.
  • Menghapuskan dosa dan mengharap keredhaan  Allah s.w.t.
  • Menjalinkan hubungan kasih sayang sesama manusia terutama antara golongan berada dengan golongan yang kurang bernasib baik.
  • Akan memperolehi kenderaan atau tunggangan ketika meniti titian al-Sirat al-Mustaqim diakhirat kelak. Sabda Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud: “Muliakanlah qurban kamu kerana ia menjadi tunggangan kamu dititian pada hari kiamat.”

AQIQAH UNTUK ANAK

                        Aqiqah pengertian dari segi bahasa ialah rambut dikepala kanak-kanak. Sementara pengertian aqiqah dari segi syara ialah binatang yang disembelih pada hari mencukur rambut bayi. Aqiqah sebagai ibadah yang telah disyariatkan oleh  Allah s.w.t. sebagaimana penjelasanRasulullah s.a.w. dengan sabdanya yang bermaksud: “Setiap anak yang lahir itu  terpelihara dengan aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ketujuh (daripada hari kelahirannya), dicukur dan diberi nama.” (Riwayat Abu Dawud, al-Turmuzi dan Ibnu Majah)

Ibnu Majah menerangkan maksud “… terpelihara dengan aqiqahnya…” (pada mafhum hadis diatas) adalah bahawa aqiqah itu sebagai sebab yang melepaskan kanak-kanak tersebut daripada gangguan syaitan yang cuba menghilangkan daripadanya melakukan kebaikan.

Daripada Salman bin Amir al-Dhabley, bahawa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Untuk anak lelaki itu aqiqahnya. Tumpahkan atasnya darah dan hilangkanlah daripadanya kekotoran dan najis.” (Riwayat Abu Daqud, al-Turmuzi dan Ibnu Majah).

Menurut Imam Ahmad bin Hambal, bahawa apabila seseorang kanak-kanak itu mati dalam keadaan belum diaqiqahkan lagi, maka anak itu tidak dapat mensyafaatkan kedua-dua orang tuanya diakhirat kelak.

HUKUM AQIQAH

  • Hukum aqiqah itu adalah sama dengan ibadah qurban iaitu Sunnat Muakkad kecuali dinazarkan menjadi wajib.
  • Penyembelihan aqiqah ialah pada hari ketujuh dari kelahiran bayi atau pada hari ke empat belas atau ke dua puluh satu. Jika tidak dapat maka bila-bila masa selagi anak itu belum baligh.
  • Jika anak telah baligh, maka gugur tuntutan atas walinya dan sunnat bagi dirinya (individu yang berkenaan) mengaqiqahkan untuk dirinya sendiri. Hal ini berdasarkan hadis dari Ahmad, Abu Dawud dan al-Tabrani, bahawa Rasulullah s.a.w. pernah mengaqiqahkan dirinya sendiri sesudah Baginda s.a.w. diangkat menjadi Rasul.
  • Anak zina, aqiqahnya sunnat atas ibunya kerana nafkah hidup anak zina itu tanggungan ibunya bukan bapanya. Demikian pendapat Syaikh Ibnu Hajar dan Syaikh Ramli, manakala Khatib Syarbini pula berpendapat, adalah tidak sunnat bagi ibu mengaqiqahkan anak zinanya meskipun si ibu memberi nafkah kepadanya.
  • Anak lelai disembelihkan dua ekor kambing (tetapi sah sekiranya seekor) dan perempuan memadai dengan seekor kambing. Diriwayatkan daripada Aisyah, bahawa Rasulullah s.a.w. memerintahkan para sahabat agar menyembelih aqiqah untuk anak lelaki dua ekor kambing yang umurnya sama dan untuk anak perempuan seekor kambing. (Riwayat al-Turmuzi). Daripada Ibnu Abbas r.a. pula menyatakan. bahawaRasullullah s.a.w. menyembelih aqiqah untuk Hasan dan Husin masing-masing dengan seekor kambing. (Riwayat Abu Dawud)

HUKUM-HUKUM YANG LAIN BERKAITAN DENGAN QURBAN DAN AQIQAH

  • Jika menyembelih qurban sendiri hendaklah berniat: “Aku jadikan binatang ini qurban untuk diriku kerana Allah Ta’ala” dan seumpamanya, atau jika penyembelihan aqiqah berniat : “Aku jadikan penyembelihan binatang ini sebagai aqiqah untuk anakku kerana Allah Ta’ala.”
  • Jika untuk tolong kepada orang lain maka hendaklah berakad iaitu dengan dua cara:

1) Secara wakil, maka orang yang mewakilkan berkata: “Aku wakilkan atas diriku untuk menghasilkan penyembelihan qurban untuk diriku (atau aqiqah untuk anak ku…).” Orang yang menerima wakil menjawab: “Aku terima sebagai wakil untuk menghasilkan penyembelihan qurban untukmu (atau aqiqah untuk anakmu…).”   (PERINGATAN: Orang yang menerima wakil hendaklah melaksanakan penyembelihan dan tidak boleh diserahkan tanggungjawab menyembelih kepada orang lain).

2) Secara menyerahkan tanggungan dengan berkata: “Saya meletakkan atas zimmah tanggungan tuan untuk menghasilkan penyembelihan qurban untuk ku (atau aqiqah untuk anakku).” (PERINGATAN: Penerima jika tidak dapat menyempurnakan tanggungjawab yang diterima, boleh diserahkan kepada orang lain untuk menyempurnakan penyembelihan untuk orang-orang yang berakad tadi).

  • Daging qurban sunnat disedekahkan kepada fakir miskin atau dihadiahkan kepada orang yang mampu dalam bentuk masih mentah tetapi aqiqah sunnat dimasak dengan masakan jenis manis seperti kurma, kicap dan sebagainya.
  • Binatang unta, lembu atau kerbau boleh dikongsi sebhagian untuk qurban dan sebahagian untuk aqiqah.
  • Disunnatkan tulang-tulang binatang qurban itu tidak dipatahkan atau dipecahkan sama ada oleh orang yang mengaqiqahkan atau yang memakannya. Cuma hendaklah diceraikan pada setiap persendian tulang. Sekiranya dipecahkan juga maka tidaklah pula makruh, tetapi khilaf aula (yakni bersalahan dengan yang utama).
  • Daging aqiqah atau qurban atau mana-mana bahagian dari binatang (seperti kulit, tulang dan sebagainya) tidak boleh dijadikan upah kepada orang yang menyembelih dan orang-orang yang menguruskan pemotongan. Upah untuk mereka jika diperlukan, maka hendaklah diberi dalam bentuk wang atau harta benda yang lainnya.
  • Orang kafir tidak boleh diberi makan daging aiqah atau daging qurban, sekiranya telah diberi umpamanya sekilo, maka wajib diganti dengan daging yang lain untuk memenuhi daging yang kurang itu.
  • Daging atau mana-mana bahagian dari binatang qurban nazar atau aqiqah, haram dimakan atau diambil oleh orang yang melakukannya.

QURBAN DAN AQIQAH BERAMAI-RAMAI

                        Sekarang ini ada pihak tertentu seperti Masjid, Surau atau badan kebajikan dan orang perseorangan menganjurkan majlis Qurban dan Aqiqah secara beramai-ramai. Pada dasarnya amalan ini baik demi menggalakkan masyarakat Islam melakukan kedua-dua ibadah yang sangat dituntut dalam Islam (Sunnat Muakkad). Namun yang demikian, beberapa syarat berikut ini hendaklah dipatuhi:

  • Pengurusan hendaklah dilakukan dengan betul, dengan penuh amanah dan tanggungjawab.
  • Harga yang dikenakan hendaklah dinyatakan termasuk kos pengurusan (Penyembelihan, kenderaan, upah menyembelih, melapah dan sebagainya jika memerlukan upah).
  • Hendaklah diadakan aqad atau ijab dan qabul antara orang yang melakukan qurban atau aqiqah dengan pihak pelaksana (AJK Qurban/ Aqiqah atau AJK Masjid/ Surau/ Badan Kebajikan/ Orang perseorangan).

http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/qurbandanaqiqah.htm

 

 

 

 

 

A Mother’s Prayer

(Mading ‘Dwi-Mingguan’ edisi ke-XV, 15/10/2011)

Mario Teguh – Golden Ways

Ibu. Kebahagiaan dan keberhasilan anak-anaknya adalah keberhasilannya, sama dengan kesedihan anak-anaknya sampai kapanpun menjadi kesedihannya.

Sedikit mengulas latar belakang keluarga dari Mario Teguh, beliau berkata bahwa orang yang tidak mengenalnya akan menganggap beliau dari Rusia (he..he..). Ibunda beliau bernama Siti Maria dari Bugis campuran Arab Bugis, sedang Ayah beliau dari Porong seorang Tentara Jawa-China. Ibu dari Muhammadiyah Ayah dari Nahdathul Ulama (NU) sedang beliau berada diporos tengah (candanya).

Jawaban bagi doa ibu sudah terkabul tetapi semua jawaban doa ibu belum menjadi jawaban bagi doa anaknya, dikarenakan anak-anaknya belum mendoakan ibunya. Jadi mulai malam ini banyaklah berdoa untuk ibu, karena itu kita tinggal hanya menambah sedikit kekuatan yang menyumbang kasih sayang Tuhan untuk memuliakan anak dari ibu yang mulia.

Tuhan itu menunggu maaf orang tua sebelum mamafkan seorang anak. Maksudnya kalau ibu anda tidak ikhlas kepada anda, anda meminta ampun kepada Tuhan-pun, Tuhan tidak akan memafkan, sebelum Tuhan melihat ibu memafkannya,

Semua anak yang sedang bermasalah dengan orang tuanya, tidak mungkin hidupnya berkwalitas dengan baik. Kalau anak itu tidak membangun hubungan yang baik dengan ibunya, tidak mungkin hidupnya baik.

Ibu menjadi tempat bersandar banyak untuk anak2nya, tapi seorang ibu tidak menginginkan anaknya untuk bersandar, karena ibu menginginkan anaknya, bisa berdiri tegak.

Sesedikit mungkin kita berbicara masalah yang kita hadapi kepada ibu kita, karena biarpun masalah itu sudah selesai dia akan masih kepikiran.

Kalau kita salah kepada ibu, idelanya kita meminta maaf. Supaya kita tidak minta maaf kepada Ibu berbicaralah seperti berdo’a, sebab dengan begini, anda tidak mungkin bicara dengan kasar. Di masa senjanya, Ibunda butuh orang yang menyayanginya saat beliau mendapatkan masalah.

Urutan yang berhak mendapatkan perlakuan baik dari kita adalah ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu, kemudian orang-orang yang terdekat lainnya. Kita harus maklum tidak semua ibu bisa semulia dalam gambaran itu.

Kemampuan berbakti kepada ibu sebagai ibu, yang dinilai itu adalah anaknya.

Siapapun beliau berbaktilah, karena yang dinilai bukan beliau tetapi anda.

Semua aliran kegiatan manusia dalam sejarah, tidak akan ada kalau tidak ada aliran kegiatan seorang ibu dalam sejarah. Hari Ibu itu seharusnya lebih dulu dari hari pahlawan, karena para pahlawan hanya bisa terlahir dari kandungan seorang Ibu.

Kalau kita tidak bisa memberi sesuatu yang bisa dibeli, berikanlah sesuatu yang tidak bisa dibeli. Sebuah Kasih sayang, melihatlah dengan sayang, bicaralah lembut dengan penuh kasih sayang, sentuhlah beliau, peluk, cium merupakan suatu penghargaan yang tidak ternilai.

Ibunda kita lebih membutuhkan kehadiran kita daripada yang bisa kita belikan. Jadilah anak yang mendoakan, yang memuliakan dan selalu memujinya, bicaralah yang baik-baik di depan anak-anak tentang ibu.

Dalam berniaga dalam bernegara, iman saja tidak cukup, kita harus pandai dan punya perencanaan. Kalau kita beriman, buktikan diri kita bersedia untuk memandaikan orang lain.

Kalau bisnis kita gagal belum tentu ibu yang salah, belum tentu kita tidak mendo’akan ibu, kemungkinan ada yang salah dalam cara penanganan bisnis itu.

Pemberian hadiah seorang ibu kepada anaknya, apapun itu harus dihargai, karena kita tidak akan bisa memaafkan diri kita, kalau ternyata pemberian itu adalah pemberian terakhir.

Para suami, hadiah terbaik yang bisa diberikan kepada anak-anak kita adalah mencintai dan memuliakan ibu mereka.

Mau tahu kapan anda paling sedih? Saat paling sedih adalah saat dimana anda berdo’a memangggil nama ibu. Karena Semakin dewasa seseorang semakin dalam kesedihan yang membuatnya menangis karena ibunya.

Sesuatu yang tidak akan dirasakan seorang ayah adalah sesuatu yang bergerak di dalam perutnya saat Ibu mengandung anak. Untuk bayinya seorang ibu rela melakukan apapun.

Kegembiraan itu dibangun sejak kecil terutama untuk hal-hal yang penting bagi ibunya. Anak jangan disuruh waktu dia sedang marah atau sedang rewel, ajaklah dia ketika dia sedang riang.

Berbicaralah dengan hati yang mendo’akan kebaikan, kepada orang yang kita ajak bicara. lalu perhatikan apa yang terjadi.

Salamsuper[dot]com

MY MOTHER MY HERO

(Mading ‘Dwi-Mingguan’ edisi ke-XV, 15/10/2011)

Ibu adalah Manusia yang Paling Mulia

Rosulullah Shallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda :“Doa orang tua untuk anaknya bagaikan doa nabi terhadap umatnya .”(HR.Ad Dailami)

Ibu adalah orang tua kita. Maka sesungguhnya doa ibu untuk anaknya seperti doa nabi kepada Umatnya. Hal tersebut harus di yakini agar senantiasa mendapatkan doanya.Keyakinan inipun dapat memotivasi kita agar berbakti kepadanya.

Dalam sebuah hadits disebutkan :
“Seseorang datang kepada Rosulullah Shallahu ‘Alaihi wa sallam dan bertanya,”Wahai Rosul, siapakah orang yang paling berhak aku layani (patuhi)?” Rosulullah menjawab,”Ibumu!” ia bertanya lagi ”Kemudian siapa lagi?” Rosulullah menjawab, ”Ibumu!” ia bertanya lagi, ”Siapa lagi?” Rosulullah menjawab, ”Ibumu.” Ia bertanya lagi, ”Kemudian siapa?” Rosulullah menjawab,”Bapakmu.”(HR.Bukhori-Muslim)

Tanpa mengesampingkan jasa ayah, dalam hadits di atas Rosulullah menyebut kata”Ibu” sebabnyak tiga kali.Ini berarti bahwa peran ibu sangat berjasa kepada anak-anaknya, meskipun ayahpun berjasa kepada kita.

Mengapa di dunia ini ibu adalah manusia yang paling mulia, setelah itu bapak? Apa yang menjadi alasan sehingga doa ibu menyimpan kekeramatan?
Pertama:
Ibu adalah sosok wanita yang luar biasa sehingga memiliki karomah dalam berdoa. Ibu sangat berjasa untuk membentuk generasi penerus.tentu saja peran ayah juga ikut mendukung.Namun ibu adalah orang yang paling dekat dengan anaknya.Pikirkan! Mulai dalam kandungan hingga lahir seolah-olah tak terpisahkan. Ibu senantiasa mendampingi kita dengan sabar dan dengan tangannya yang lembut. Ia mengajari kita berjalan. Ia pun mengajari agar kita bicara. Ibu betul-betul wanita yang sabar betapapun sepanjang hari tingkah laku kita menjengkelkannya, namun ibu mau mengerti.kasih saying ibunda yang tulus ini tidak pernah terputus. Padahal kenakalan kita berulang-ulang.
Kedua:
Sembilan bulan ibu mengandung lalu melahirkan kita. Inilah yang dijadikan alas an mengapa doa ibunda menyimpan karomah.kata”Karomah” dapat dipahami membawa beban yang berat. Bayangkan sekian lama kesana kemari membawa janinnya. Bertambah bulan bertambah besar dan menyulitkan untuk bergerak. Di buat tidur susah di buat duduk pun pinggang terasa tidak nyaman. Namun karena Allah memberikan fitrah di dalam dirinya berupa kasih saying, maka keadaan yang demikian itu tidak terlalu membuatnya menderita.

 

Ketiga:
Ibu adalah sumber kehidupan.ketika kita di dalam janin. Lewat plasenta secara naluri ibu mentransfer zat makanan ke tubuh kita. Bayi di dalam kandungan bergantung kepada ibu. Ketika ibu stress, maka janin terpengaruh. Ketika ibu kesehatannya menurun dan kekurangan gizi, keadaan janinpun ikut tidak sehat.
Tiada ibu maka tiada pula kita, meskipun bapak juga sangat berperan terhadap keberadaan kita. Namun ibulah yang mengandung dan melahirkan.

Keempat :
Ibu adalah orang pertama yang mengenalkan dunia. Tidak terbayangkan, seandainya begitu kita lahir ke dunia kemudian di buang ke hutan dan dipelihara orang utan. Tentu kita tidak akan menjadi manusia beradab. Tetapi karena kita dipelihara ibu, maka kita dapat mengenal dunia dan menjadi manusia beradab. Ibu adalah orang pertama yang mengenalkan dunia kepada kita ia dalah guru pertama. Dengan sabar ia mengajari kita mengenal hitam, putuh, kuning dan merah. Dengan telatren ia mengajari kita untuk tersenyum dan berbicara. Dari sentuhannya yang lembut dan dingin dia membimbing kita sehingga bisa berangkat dan berjalan.
Oleh karena itu marilah saudaraku, selagi masih ada waktu kita muliakan Ibu dan Bapak kita, bahagiakan selalu mereka, jangan sampai kita meneteskan kedua matanya dengan air mata karena perbuatan kita atau kedurhakaan kita.
Semoga bermanfaat…..

 

Sumber: http://tulisan-menarik.blogspot.com/2011/05/ibu-adalah-manusia-yang-paling-mulia.html